Univ.
Al-ahgaff merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi yang terletak di prov.
Hadhramaut-Yaman. Universitas ini termasuk salah satu bagian dari organisasi
Persatuan Universitas-universitas Negri Arab (Al-ittihad Al-jami’ah
Al-‘arabiyah). Al-ahgaff berpusat di kota Mukalla dengan dua gedung bangunan
yang dijadikan sebagai tempat aktivitas kuliah. Universitas ini menyediakan
banyak fakultas yang sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi sekarang ini, misalnya Fak. Ekonomi, Fak. Seni dan budaya, Fak. Hukum
dan fakultas-fakultas yang lain.
Universitas
ini juga memiliki cabang di kota Tareem, sebuah kota yang penuh dengan para
ulama’ dan awlia’. Di Tareem, kampus Al-ahgaff hanya menyediakan dua fakultas,
fak.syariah wal qonun dan fak, Syariah, dengan gedung utamanya yang berbentuk
segi empat dan berlantai dua sebagai aktifitas kuliah bagi para pelajar dan
dosen-dosen disana.
Kampus
univ. Al-ahgaff ini memprioritaskan tiga mata pelajaran pokok yang mana para
mahasiswanya dituntut untuk memperhatikan dengan serius dan mendalaminya selama
lebih kurang empat sampai enam semester. Dan tiga mata pelajaran itu ialah ilmu Nahwu, Ushul Fiqh, dan Fiqh. Dalam
belajar para mahasiswa hanya dituntut
untuk memperhatikan para dosen dengan kitab terbuka diatas kursi dengan waktu
satu setengah jam. Untuk kritikan ataupun pertanyaan dari para mahasiswa
biasanya tidak dibahas secara lebar, karena mengingat waktu yang tersedia
sangat terbatas dan dengan sistem mengajar secara harfiah (pemahaman secara
teks perteks).
Untuk
mahasiswa yang belajar di univ. Al-ahgaff, kebanyakan mereka berasal dari
Indonesia, dan bisa dibilang 65% mahasiswa yang ada disana adalah orang Indonesia
dan sisanya mencakup mahasiswa yang berasal dari Yaman sendiri, kemudian mahasiswa
yang berasal dari Afrika seperti Tanzania, Kenya, dan yang lain.
Para
dosen yang mengajar disana selain memiliki intelektual ilmu yang sangat luas,
mereka juga adalah orang yang ikhlas, arif, dan bijaksana. Tak heran jika
mahasiswa disana sangat menyenangi dan menghormati para dosen yang mengajar di
kuliah ini. Dengan kepribadian seperti itu ilmu yang diajarkan dan disampaikan
bisa diserap dengan mudah dan masuk ke dalam hati, karena dikatakan bahwa ilmu
yang diajarkan dengan hati yang ikhlas akan masuk ke dalam hati yang
mendengarkannya.
Adapun
ketertiban waktu belajar mengajar di univ. Al-ahgaff sangatlah disiplin,
sekiranya jika ada mahasiswa yang terlambat dari jam kuliah maka akan dianggap
tidak hadir. Dan absensi disini sangat mempengaruhi nilai mata kuliah, karena
hasil ujian juga dikalkulasikan dengan hasil absensi yang terkumpul selama satu
semester. Dan bagi mahasiswa yang melebihi 10% dari jumlah absensi maka dia
tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian semester yang lebih kurang di adakan
setiap empat bulannya dan akhirnya dia akan ikutsertakan ke dalam ujian takmili
atau bisa disebut dengan paket C.
Keikhlasan
para pengajar disana menjadikan ilmu yang disampaikan terasa berkah dan
bernilai, dimana pada saat ini sifat ikhlas masih dipertaruhkan dengan harta
atau jabatan dihadapan para guru atau pengajar diberbagai tempat dibelahan
dunia ini. Bagi dosen disana ilmu adalah nomor satu. Dengan ilmu manusia akan
memiliki derajat yang tinggi disisi Allah SWT sebagaimana ilmu juga dapat
menerangi kehidupan manusia untuk tetap meningkatkan taraf kualitas hidup yang bernilai bagi agama dan
masyarakat. Oleh karena itu, uang bukanlah segalanya bagi para dosen disini, khususnya
dosen yang ada di kota Tareem.
Para
dosen atau yang lebih akrab dipanggil ustadz benar-benar memberikan perhatian
penuh kepada para pelajar. Uraian demi uraian yang disampaikan sangatlah
terperinci dan akurat sehingga pembahasan yang telah diajarkan dapat
dilanjutkan dengan topik pembahasan yang baru. Para asatidzah (bentuk
jamak : ustadz) juga sering mengingatkan pelajaran yang telah lewat agar
pembahasan yang baru bisa dipahami dan dicerna oleh setiap mahasiswa.
Sebagaimana uraian dan penjelasannya yang sering diulang sekali atau tiga kali
pada setiap pembahasan hingga materi yang
diajarkan benar-benar bisa dimengerti oleh setiap mahasiswa yang ada disana.
Tidak
perlu kecerdasan atau bakat apapun untuk bisa kuliah di kampus ini, tetapi
kesungguhan dan kerajinan dapat menentukan keberhasilan siapa saja ketika
belajar disana. Para mahasiswa yang kuliah disana biasanya saling bantu
membantu dalam belajar. Berbagai kegiatan diskusi dibuka disana dengan berbagai
mata pelajaran. Sebagian diskusi tersebut ada juga yang membahas diluar mata
kuliah. Biasanya diskusi semacam ini membahas berbagai problematika yang tengah
terjadi di masyarakat atau menguak pemikiran-pemikiran dari para cendekiawan
muslim melalui karya-karya mereka yang telah beredar. Juga diantara bentuk
saling kepedulian antar mahasiswa disini ialah membuat ringkasan-ringkasan pada
setiap mata kuliah yang diujikan, karena sebagian besar pelajaran yang
diringkas sangat membantu mahasiswa yang lain untuk memudahkan hafalannya dalam
bentuk yang sedikit.
Disini
ujian diadakan tiga kali selama satu semester. Ujian-ujian yang diberikan
sebagiannya terasa berat oleh kebanyakan mahasiswa, karena selain pemahaman
yang matang, hafalan juga diperlukan selama ujian berlangsung. Tetapi bagi
pelajar yang sudah menela’ah pelajarannya secara berulang-ulang sebelum ujian
tiba maka tidak akan merasa keberatan untuk menghafal sebagian teks-teks yang
tertera dalam kitab. Karena lazimnya orang yang sering mengulang akan terbiasa
dengan teks yang sering ia lihat dan ia pahami dan ketika ia hendak
menghafalnya sudah tidak terasa sulit lagi.
Untuk
ketertiban, para mahasiswa disana dituntut untuk hidup disiplin dan teratur,
baik di kamar, di kampus ataupun di luar. Bagi yang melanggar akan dikenakan
sangsi oleh pihak kuliah melalui prosedur yang telah ditetapkan. Dan bisa
dibilang 50% dari mahasiswa yang ada disini hidup di atas garis kedisiplinan.
Pihak
kuliah memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk belajar di luar selama tidak
bertabrakan dengan jam pelajaran kuliah. Banyak sekali mahasiswa memanfaatkan
kesempatan emas tersebut untuk menggali ilmu dari para Masyaayikh
(bentuk jamak: syekh) yang bertebaran di bumi Tareem tersebut. Sebagian mereka
ada yang belajar di lembaga-lembaga resmi, seperti Ribath Tareem, Daarul
Musthofa, Daarul Ghuroba’, Madrasah As-segaff dan Al-idruss, dan sebagainya. Sisanya
belajar dimasjid-masjid atau di rumah syekh sendiri. Siang dan malam sebagian
para pelajar menghabiskan waktunya untuk ilmu dan amal. Paginya belajar
dikuliah, siangnya belajar di halaqoh-halaqoh masjid, malamnya belajar
di Ribath dan begitu seterusnya.
Maka
dari itu, bagi mahasiswa yang rajin dan istiqomah dalam belajar dan menela’ah
maka perjalanannya menuntut ilmu di negri Seribu Para Wali ini tidak
akan sia-sia. Karena selain belajar gitu juga ditempah untuk menjadi orang yang
bersabar dan qana’ah dengan apa yang diberikan. Oleh karenanya, niat dan
cita-cita sangat menentukan sebelum kita mengambil langkah untuk belajar disana.
Dan kegagalan sering terjadi dikampus Al-ahgaff karena ada banyak faktor yang membuat hal itu
terjadi, diantaranya malas belajar, jarang masuk kuliah, sering bergadang, banyak
main-main, dan sebagainya, tetapi yang berhasil disini lebih banyak dari pada
yang gagal.
Dan
masih banyak lagi hal-hal yang sangat berkesan saat belajar di univ. Al-Ahgaff.
Dan seperti kebanyakan universitas-universitas yang lain, Al-ahgaff juga banyak
melahirkan alumni-alumni yang intelek dan siap untuk berkhidmat dan bertugas
bagi masyarakat luas di tanah air. Untuk itu, bagi teman-teman yang memiliki
niat untuk meneruskan studinya di timur tengah hendaknya memiliki kesungguhan
dan siap untuk menghadapi segala resikonya. Karena bagaimanapun, menjadi orang sukses
tidaklah semudah membalikan telapak tangan, karena akan duri yang terpijak dan
rasa pahit yang tertelan dan kesemuanya itu akan melatih kita untuk hidup
terampil dan mandiri di era globalisasi saat ini. Wallahu a’lam
pengen tahu lebih lengkap tentang Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff, Hadhramout, Republik Yaman?
BalasHapusbaca di sini: http://www.musa-w.blogspot.com/2014/03/fakultas-syariah-dan-hukum-al-ahgaff.html